Jakarta, -- Pejabat(AS) mengumumkan akan menggelar negosiasi perdagangan baru dengan sejumlah negara. negosiasi perdagangan tersebut dilakukan untuk menciptakan praktik perdagangan yang menurut klaim mereka adil.Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan saat ini sudah ada tiga negara yang akan diajak untuk bernegosiasi; , Uni Eropa dan Inggris. "Kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan negosiasi dagang dengan cepat dan hasil penting serta bermanfaat bagi pekerja, petani, pengusaha dan peternak AS," katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (17/10).Rencanan negosiasi baru tersebut dilakukan setelah pemerintahan Presiden Donald Trump menyelesaikan pembicaraan ulang Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko beberapa waktu lalu. Dalam sebuah notifikasi terkait perdagangan dengan Jepang dan Uni Eropa yang dikirimkan ke Kongres, Lighthizer mengatakan ada ketidakseimbangan dagang yang dialami AS. Ia mengatakan eksportir AS sudah terlalu lama dihalangi baik dengan hambatan tarif maupun non tarif baik di Eropa maupun Jepang.
"Jadi ini ditujukan agar AS bisa berdagang secara lebih fair dan imbang," katanya. Trump belakangan ini menerapkan kebijakan yang keras terhadap sejumlah mitra dagangnya. Kebijakan keras tersebut dilakukan dengan dalih banyak negara telah melakukan kecurangan dagang dengan AS.Trump mengancam kalau kecurangan tidak dihentikan ia akan membalasnya dengan menerapkan tarif impor tinggi atas produk yang diimpor oleh AS. Berkaitan dengan Uni Eropa dan Jepang, Mei lalu, ia telah memerintahkan Departemen Perdagangan AS untuk mengkaji kemungkinan pemberlakuan tarif impor sebesar 25 persen atas mobil asing dan suku cadangnya.
Perintah tersebut bisa menjadi alarm bahaya bagi industri mobil di Eropa dan Jepang.
No comments:
Post a Comment