AS akan Gelar Negosiasi Dagang dengan Jepang dan Uni Eropa - CEPATDAFTAR

PAITO WARNA DI CEPATDAFTAR

CEPATDAFTAR

SELAMAT DATANG DI BLOG CEPATDAFTAR | BONUS DEPO HARIAN 100rb DAPAT Rp 5.000 | LINK ALTERNATIVE CEPATDAFTAR: www.ayukdaftar.com | www.daftarkaya.com| TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN NYA #SALAM JP @CEPATDAFTAR

Wednesday, October 17, 2018

AS akan Gelar Negosiasi Dagang dengan Jepang dan Uni Eropa

AS akan Gelar Negosiasi Dagang dengan Jepang dan Uni Eropa

Jakarta, -- Pejabat Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan menggelar negosiasi perdagangan baru dengan sejumlah negara. negosiasi perdagangan tersebut dilakukan untuk menciptakan praktik perdagangan yang menurut klaim mereka adil.

Perwakilan Dagang AS Robert  Lighthizer mengatakan saat ini sudah ada tiga negara yang akan diajak untuk bernegosiasi; Jepang, Uni Eropa dan Inggris. "Kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan negosiasi dagang dengan cepat dan hasil penting serta bermanfaat bagi pekerja, petani, pengusaha dan peternak AS," katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (17/10).

Rencanan negosiasi baru tersebut dilakukan setelah pemerintahan Presiden Donald Trump menyelesaikan pembicaraan ulang Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko beberapa waktu lalu. 


Dalam sebuah notifikasi terkait perdagangan dengan Jepang dan Uni Eropa yang dikirimkan ke Kongres, Lighthizer mengatakan ada ketidakseimbangan dagang yang dialami AS. Ia mengatakan eksportir AS sudah terlalu lama dihalangi baik dengan hambatan tarif maupun non tarif baik di Eropa maupun Jepang.

"Jadi ini ditujukan agar AS bisa berdagang secara lebih fair dan imbang," katanya. 

Trump belakangan ini menerapkan kebijakan yang keras terhadap sejumlah mitra dagangnya. Kebijakan keras tersebut dilakukan dengan dalih banyak negara telah melakukan kecurangan dagang dengan AS.

Trump mengancam kalau kecurangan tidak dihentikan ia akan membalasnya dengan menerapkan tarif impor tinggi atas produk yang diimpor oleh AS. Berkaitan dengan Uni Eropa dan Jepang, Mei lalu, ia telah memerintahkan Departemen Perdagangan AS untuk mengkaji kemungkinan pemberlakuan tarif impor sebesar 25 persen atas mobil asing dan suku cadangnya. 

Perintah tersebut bisa menjadi alarm bahaya bagi industri mobil di Eropa dan Jepang.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad


Pages