Kader Ogah Kampenyekan Prabowo, Ketum PAN Anggap Biasa - CEPATDAFTAR

PAITO WARNA DI CEPATDAFTAR

CEPATDAFTAR

SELAMAT DATANG DI BLOG CEPATDAFTAR | BONUS DEPO HARIAN 100rb DAPAT Rp 5.000 | LINK ALTERNATIVE CEPATDAFTAR: www.ayukdaftar.com | www.daftarkaya.com| TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN NYA #SALAM JP @CEPATDAFTAR

Saturday, October 20, 2018

Kader Ogah Kampenyekan Prabowo, Ketum PAN Anggap Biasa

Kader Ogah Kampenyekan Prabowo, Ketum PAN Anggap Biasa

Jakarta, -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas menilai perbedaan sikap politik di internal PAN terhadap Pemilihan Presiden 2019 merupakan hal yang biasa dan tak perlu diperdebatkan. 

Hal itu menanggapi adanya sejumlah kader PAN di daerah yang enggan mengkampanyekan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Meski demikian, Zulhas meyakini rata-rata kader PAN akan mematuhi keputusan DPP PAN mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.


"Kalau soal dukung mendukung itu biasa dan rata-rata (kader) PAN itu ikut apa perintah DPP," ujar Zulhas di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/10).

Zulhas menuturkan masalah di internal PAN bukan merupakan hal yang terpenting di Pilpres 2019. Ia justru merasa khawatir dengan tensi politik yang kian meningkat jelang Pileg dan Pilpres 2019.

Ia melihat beberapa pihak, terutama di media sosial terkesan menjadikan Pemilu sebagai ajang peperangan. Fenomena itu, kata dia, harus dihentikan karena akan memecah bangsa.

"Ini kan kita mau pilih pemimpin antar kita, antar saudara. Kita ini bukan mau perang. Pak Jokowi (Joko Widodo). dan Pak Prabowo kader terbaik Indonesia. Semua cita-citanya berlomba untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia, bukan mau perang," ujarnya.

Terkait dengan itu, Ketua MPR ini juga mengajak semua pihak untuk menggelar kampanye damai dan saling memuji. Hal itu lebih baik ketimbang kampanye yang saling mengejek hingga bermuatan SARA.

"Kita bukan penjajah. Ini kompetisi antar kita," ujar Zulhas.

Sebelumnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan sejumlah calon anggota legislatif partainya di beberapa daerah keberatan mengampanyekan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Eddy menyebut sejumlah calon anggota legislatif menilai mengkampanyekan Prabowo hanya mengutungkan Gerindra.

Eddy membeberkan hal tersebut saat menjadi pembicara di acara diskusi yang dihelat PolMark Indonesia di Hotel Veranda, Jakarta, Kamis (18/10).

"Mohon maaf ketua umum, mohon maaf sekjen, tetapi saya di bawah tidak bisa terang terangan mengkampanyekan Pak Prabowo karena konstituen kita tidak sejalan dengan itu," ucap Eddy menirukan pengakuan caleg dari PAN. 

Tim Jokowi-Ma'ruf Buka Pintu

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin siap menampung dukungan dari politisi koalisi lawan mereka. 

Pernyataan itu dilontarkan Wakil Ketua Umum TKN Koalisi Indonesia Hebat Johnny G. Plate di Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10). Johnny menanggapi pertanyaan soal kabar kader PAN yang keberatan mengampanyekan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kami menyambut baik apabila ada rekan politisi dari koalisi sebelah yang menyatakan dukungan atau bergabung pada Pak Jokowi-Ma'ruf," ujar 

Johnny kian yakin suara-suara 'sumbang' di internal partai lawan pertanda baik untuk kubunya, meskipun sejatinya partai tersebut tak terdaftar sebagai pengusung pasangan capres nomor urut 01.

"Kami meyakini dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf semakin besar, termasuk dari parpol," imbuhnya singkat.

Juru bicara TKN Arya Sinulingga mengklaim munculnya keengganan kader di partai koalisi lawan sebagai bentuk nyata kinerja Jokowi yang didukung masyarakat. Arya melihat kondisi tersebut sebagai aspirasi masyarakat yang lumrah.

"Itu tidak bisa dipungkiri sehingga wajar banyak caleg-caleg dari PAN itu mendukung Pak Jokowi maju di periode," ujar Arya kepada pewarta.

Sama seperti Plate, Arya mempersilakan kepada kader PAN yang ingin mendukung Jokowi-Ma'ruf. Kejadian ini menurutnya bukan kali yang pertama terjadi ketika sebelumnya ada kader Partai Demokrat yang memilih merapatkan dukungannya ke Jokowi.

"Ini menunjukkan bahwa kedua partai ini betul elitenya mendukung Prabowo tapi grassroot di bawahnya tidak mendukung Pak Prabowo, malah sebaliknya," kata Arya.



No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad


Pages