Jakarta, -- Meski menyebut aksi jalan sehat di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (9/7) diisi oleh massa gerakan , Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan bahwa agenda itu tak terkait gerakan politik itu."Saya pikir tidak ada hubungannya itu. Mungkin orangnya sama [dengan massa gerakan ganti presiden], tetapi tidak berhubungan dengan ganti presiden," ujar dia, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (10/9).
JK mengatakan, larangan dari kepolisian terkait izin gerakan itu juga semata hanya untuk mencegah potensi konflik di masyarakat. Larangan ini pun, kata dia, tak hanya di Solo namun juga sejumlah daerah lainnya di Indonesia. "Ternyata tidak ada konflik kan di Solo, kita surprise juga. Sekiranya diizinkan [gerakan] ganti presiden mungkin malah menimbulkan konflik," katanya.
JK menilai gerakan #2019GantiPresiden wajar dilakukan sebagai bentuk deklarasi pendukung bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia tak menampik bahwa di massa pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pun memiliki deklarasi sendiri. "Itulah pemilu, ada pro dan kontra. Pihak lain juga ada kan yang deklarasi pilih kembali Pak Jokowi," ucapnya.
Acara jalan sehat di Solo itu tetap berjalan meski tanpa dihadiri Ahmad Dhani dan Neno Warisman. Panitia sebelumnya menyatakan tak ada agenda politik dalam acara tersebut. Namun saat acara ada peserta yang membawa atribut politik dan menyatakan seruan bernada politik. Pihak kepolisian Solo sendiri sebelumnya telah melarang aksi jalan sehat itu. Pertimbangan keamanan menjadi alasan polisi tak mengizinkan acara tersebut digelar.
No comments:
Post a Comment